Bab 27
Biarpun Sovia masih muda, dia sangat berbakat dalam desain perhiasan.
Apalagi saat Harto dan Santiya masih hidup, mereka membeli banyak permata untuknya karena ketertarikannya, sehingga Sovia banyak mengikuti lelang saat masih kuliah.
Entah itu Christie, Suviet atau Poli, dia selalu menjadi tamu VIP di balai lelang dalam dan luar negeri.
Jadi perkataan Sovia lebih meyakinkan dibandingkan ucapan Molly.
Molly mengaku sebagai desainer baru yang paling menginspirasi generasi baru, tapi karyanya hanya sedikit.
Setiap kali dia mulai menjual karyanya dan merilis video untuk pemanasan, dia tidak bisa menjelaskan hal-hal menarik dari desainnya. Sulit untuk tidak meragukan bahwa karyanya bukan rancangan sendiri.
Perkataan Sovia menunjukkan celah dalam masalah ini.
Cintia sedang duduk di kantor, dengan video klarifikasi Molly diputar di komputernya.
Dalam video tersebut, dia terlihat seperti sudah dianiaya tapi tidak berani menangis, itu membuat Cintia hampir tertawa terbahak-bahak tanpa peduli d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda