Bab 9 Petunjuk
Sejak hari itu, aku dan Indra kembali berpisah dengan suasana yang tidak menyenangkan.
Aku sungguh tidak mengerti, mengapa dia tidak ingin bercerai denganku?
Jelas dia mencintai Dina dan sangat membenciku. Bukankah perceraian yang dia inginkan?
Aku sedikit bingung dengan pemikirannya, tetapi aku juga tidak ingin memikirkannya lebih jauh lagi.
Keesokan harinya, aku mencari cara untuk pindah keluar dari rumah.
Ketika Indra pulang dan menemukan aku sudah pindah, dia segera meneleponku.
"Citra, apa maksudmu?"
"Apa maksudku? Kita akan bercerai, tentu saja kita nggak bisa terus tinggal bersama."
Aku berkata, "Cepat kamu buat surat cerai itu ... "
Sebelum aku selesai berbicara, dia langsung menutup telepon.
Aku langsung melempar ponsel ke atas meja dan tidak ingin meladeninya lagi.
Saat aku baru saja selesai merapikan barang-barang di rumah, seseorang mengetuk pintu.
Aku mengira itu adalah paket. Aku membuka pintu dan melihat Indra berdiri di sana sambil menahan amarah.
Ekspresiku langsung
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda