Bab 17 Jangan Tidur
Aku mengerutkan dahi, lalu mundur selangkah dan baru saja ingin berbalik pergi, tapi Dina kembali mengadang di depanku.
"Semua hal itu juga kamu yang beri tahu dia, 'kan?!"
"Apa maksudnya?" Aku merasa bingung.
"Kamu bilang padanya, kalau aku memang sengaja menyusahkanmu! Aku yang menyebar fitnah! Kamu bilang aku yang mendorongmu pada kejadian di kolam renang itu. Kamu mengadu padanya, 'kan?"
Aku tertawa sinis. "Setelah kamu melakukan semua itu, masih takut kalau orang lain tahu?"
"Aku tahu itu kamu!" Tiba-tiba dia berteriak keras dan berlari ke arahku.
Secara refleks aku melindungi perutku, tapi aku melihat dia tiba-tiba mengeluarkan sebuah pisau belati. Terlihat jelas dia memang berniat membunuhku ...
Ternyata dia benar-benar terpojok sampai melakukan tindakan ekstrem seperti ini!
"Citra!" Aku mendengar sebuah teriakan, dan rasa sakit yang aku bayangkan tidak kunjung datang.
Ketika aku membuka mata, aku baru menyadari Indra ternyata sudah berdiri di depanku.
Aku hanya bisa melihat pis
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda