Bab 88
Aku pura-pura bingung. "Pacarmu? Tapi kata Pak Yudha, kamu sudah punya istri. Istrimu itu dari keluarga Taylor."
Wajah arogan Edison sedikit luntur. "Itu urusan pribadiku. Nona Khaira, pikirkan kebutuhan mendesak Grup Zuriawan. Demi lancarnya transaksi bahan baku yang ada di tanganku, jangan permasalahkan Cici lagi dan minta maaf kepadanya."
"Minta maaf?" Aku menatap Edison keheranan. "Kamu ingin aku minta maaf kepada Cici?"
Tatapan Edison tiba-tiba menjadi dingin. "Aku memegang bahan baku yang sangat dibutuhkan Pak Yudha saat ini. Dan asal tahu saja, cari di mana pun di seluruh negeri, cuma aku yang punya bahan baku ini."
"Pak Edison nggak perlu terus menerus menekankan masalah ini." Suara Yudha terdengar dari belakangku dan aku menoleh dengan gembira.
Yudha masuk dengan langkah panjangnya. "Yang melakukan kesalahan itu Cici. Khaira nggak akan minta maaf."
Meski terpergok orang yang bersangkutan saat sedang membual, Edison masih kukuh melanjutkan dan wajahnya seketika berubah menjadi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda