Bab 58
"Apa?" Wina tampak sangat terkejut, "Serius? Sejak kapan Zavier jadi sebaik itu?"
Aku teringat permintaan Zavier, lalu terkekeh dan berkata, "Mana aku tahu? Mungkin dia lagi kurang waras."
Wina menatapku, "Bagaimana tesmu?" .
"Harusnya sih bagus." Aku mengingat kembali soal tes hari ini, "Soal-soalnya sih tidak terlalu sulit. Harusnya sih bisa masuk ke tahap wawancara."
"Bagus sekali." Wina melingkarkan tangannya di leherku dengan gembira, "Jadi, kalau kamu dapat uang banyak nanti, jangan lupa ajak aku makan enak ya."
"Tentu."
Tidak lama kemudian, aku memang menerima panggilan wawancara dari Perusahaan milik Zuriawan.
Namun, tidak disangka, aku malah bertemu Sela pada saat wawancara.
Sela sepertinya tidak terkejut sama sekali saat bertemu denganku. Dia berjalan ke arahku dengan kepala terangkat tinggi, lalu mengamatiku dari ujung rambut hingga ujung kaki, dan mendengus dingin meremehkanku.
"Khaira, Tidak kusangka, putri tertua keluarga Zuriawan yang terhormat ternyata masih perlu ikut

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda