Bab 56
Setelah menyemangati diri sendiri, aku mengambil tas dan berangkat.
Tidak disangka, aku bertemu Zavier di lantai dasar gedung asrama.
"Khaira." Zavier terlihat lelah kali ini. Aku sudah benar-benar tidak mempercayai Zavier. Jadi, begitu dia mendekat, aku langsung mundur beberapa langkah.
"Jangan mendekat." Aku berkata dengan wajah dingin, "Kita bicara dari jarak yang aman saja."
Lagi pula, kalau dia memotong urat nadinya lagi, aku tidak akan bisa membersihkan nama baikku sekalipun aku terjun ke laut.
"Khaira, kenapa kamu bersikap begini?" Zavier menatapku sambil mengernyit.
Aku tidak bisa mengurangi kewaspadaanku sedikit pun.
"Khaira, aku..." Tatapan mata teman-teman sekelas yang tertuju pada Zavier membuatnya tidak bisa lagi berbicara dengan percaya diri.
"Aku benar-benar mencintaimu." Zavier memohon dengan penuh harap, "Mari kita berbaikan."
"Huh." Aku mendengus dingin, "Cintamu terlalu dangkal, tetapi selalu membuatku merasa tercekik."
"Aku..." Zavier tertegun.
"Zavier, dia masih be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda