Bab 43
"Tapi ..." Suaraku penuh keputusasaan. "Wina, hubunganku dan Yudha sangat rumit. Aku nggak mau orang-orang bilang aku masuk lewat koneksi."
"Kamu ini masih terlalu muda," kata Wina. "Zaman sekarang, bisa masuk lewat koneksi disebut kemampuan juga, tahu?"
"Kalau Yudha mengungkap identitasmu, ke mana pun kamu pergi, orang-orang tetap bilang kamu masuk lewat koneksi. Lebih baik kerja di Grup Zuriawan saja. Toh, mereka nggak akan berani bicara sembarangan saat Yudha melindungimu."
Aku termenung. Perkataan Wina memang masuk akal.
"Lagi pula, aku tahu kemampuanmu. Kalau kamu benar-benar masuk ke Grup Zuriawan, kamu pasti bisa membuktikan dirimu dan membuat orang lain terkesan, 'kan?"
Siang tadi, aku baru saja diomeli Yudha. Sekarang, aku dapat penghiburan dan dukungan hangat dari Wina. Tentu saja, aku kembali penuh percaya diri.
"Wina, aku beruntung punya teman sepertimu," kataku tulus. "Apa pun yang terjadi, kamu selalu bisa mengembalikan rasa percaya diriku."
"Jadi, nggak ada alasan buat n

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda