Bab 55
Andra tiba-tiba membungkuk dan berkata langsung di telinga Pamela, "Tapi, kalau kamu suka, aku bisa memberikannya padamu sebagai mahar."
Pamela mengernyit. Dia menatap Andra dengan tatapan kesal, tetapi tidak menghiraukan gurauan itu.
Saat dia sedang memikirkan cara membujuk Andra untuk menjualkan tiga lukisan ini padanya, dia tiba-tiba merasakan rasa sakit yang datang dari perutnya!
Pamela mengernyit, ekspresinya juga menjadi sangat masam ....
Menyadari keanehan Pamela, Andra langsung bertanya dengan suara kecil, "Ada apa?"
Kening Pamela sudah bercucuran keringat dingin. Wajahnya juga agak memucat. "Aku ... tiba-tiba nggak enak badan ...."
Dengan ekspresi khawatir, Andra berkata, "Galeri ini memang agak dingin. Kamu masuk angin, ya?"
"Mungkin ... ya!" Pamela menggertakkan giginya, tubuhnya juga mulai gemetaran.
Andra melepaskan jaketnya dan menyelimuti tubuh Pamela sambil berkata dengan lembut, "Sini, kamu bisa istirahat di ruang istirahat. Di sana nggak ada pendingin ruangan, jadi ka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda