Bab 44
Di depan pintu restoran hot pot.
Agam turun dari mobil dan berjalan memasuki restoran itu bersama Pamela ....
Ervin berdiri di samping mobil dengan hormat sambil memandang sosok Agam dengan tatapan tidak percaya.
Setelah Pamela mengusulkan untuk makan hot pot, dia hanya menelepon Agam sebagai sebuah formalitas. Namun, dia tidak menyangka bahwa Agam malah benar-benar setuju untuk membatalkan reservasi di restoran barat dan pergi makan hot pot dengan Pamela.
Sikap Agam terhadap Pamela memang agak berbeda.
Namun, seharusnya Agam tidak terbiasa dengan makanan seperti ini, deh?
...
Di dalam restoran, udaranya dipenuhi dengan aroma kuah pedas.
Pamela duduk di dekat jendela sambil memesan makanan yang dia inginkan. Kemudian, dengan sangat natural, dia mengangkat kepalanya dan bertanya, "Paman bisa makan pedas?"
Agam yang duduk di hadapannya mengangguk dengan cuek dan menjawab, "Bisa."
Pamela pun memesan dua kuah yang pedas.
Di restoran ini, jarak antara satu meja ke meja lainnya sangat dekat,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda