Bab 42
Ekspresi Darius masam, dia masih marah besar perihal perbuatan Jovita yang masuk pencarian populer.
Pamela berjalan menghampiri ayahnya secara perlahan dan membujuknya dengan manis. "Ayah, jangan marah lagi, nanti sakit. Tenang saja. Sekarang, masalah Kakak sudah nggak ada di pencarian populer. Setelah badai ini berlalu, nggak akan ada orang yang mengingatnya lagi."
"Ya."
Darius merasa bahwa putri bungsunya memang lebih taat dan bijak, membuatnya merasa tenang.
Akhir-akhir ini, terjadi banyak masalah. Darius mengernyit dan membuang napas, lalu berkata, "Pamela, ada apa kamu mencari Ayah?"
Pamela menganggukkan kepalanya dan meletakkan lukisan yang dia bawa di atas meja. "Ayah, coba lihat lukisan ini ...."
Sambil berbicara, dia merobek kertas yang menutupi lukisan itu dengan pelan, menunjukkan pemandangan indah dalam lukisan itu.
Lukisan yang dia bawa adalah lukisan "Angsa dan Musim Gugur" yang dihadiahkan oleh Agam untuknya, yaitu salah satu hasil karya almarhum ibunya.
Melihat lukisan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda