Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 305

Adsila menarik kursi untuk duduk, lalu mengedipkan matanya sambil berkata, "Nggak apa-apa. Sebenarnya, aku juga nggak tahu! Bibi, tanganmu nggak nyaman bergerak, sini, biar aku suapkan kamu sup daging." "Kamu nggak mau bilang?" kata Pamela sambil mengernyit dan menatap Adsila. Adsila selalu menganggap Pamela sebagai idolanya, jadi dia benar-benar khawatir Pamela tidak senang dan akhirnya tidak lagi memedulikannya. Setelah berpikir sejenak, dia juga tidak berani tidak melanjutkan ucapannya tadi. "Bibi, emm .... Saat aku baru datang, di depan pintu rumah sakit, aku melihat Paman mengantarkan Kalana keluar. Kalana naik ke mobilnya Paman," kata Adsila. Tatapan Pamela menggelap. Dia terdiam, seulas senyuman sinis juga tersungging di bibirnya. Melihat reaksi Pamela, Adsila pun merasa gugup. "Bibi, jangan marah! Jangan cerai dengan Paman karena hal ini. Berikanlah dia kesempatan ...." Pamela pun tersadar. Dia menatap Adsila dengan tenang sambil berkata, "Aku nggak marah. Hanya saja, kalau hub

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.