Bab 301
Polisi itu merasa tertekan. Dalam hatinya, dia bergegas menyusun kata-kata untuk menjelaskan pada Agam bahwa sekarang Pamela harus diborgol. Bagaimanapun, dari konfrontasi barusan, dia sudah memahami bahwa Pamela seharusnya adalah istrinya Agam!
Namun, Agam tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya berjalan melewati polisi itu dan pergi meletakkan gelas di tangannya kembali ke atas meja di sisi ranjang.
Salah satu ujung sedotan itu sudah rata dengan bekas gigitan pria itu.
Setelah Agam meletakkan gelas itu, dia berdiri di sisi ranjang sambil menatap Pamela. Tatapannya mendalam dan rumit, susah untuk dimengerti.
Melihat pria ini hanya menatapnya tanpa mengatakan apa pun, sikap Pamela yang acuh tak acuh pun agak goyah.
Pamela mengernyit sambil menatap pria itu, lalu menunduk dan bergumam, "Aku nggak melakukannya."
"Ya," balas pria itu.
Nada bicara Agam terdengar sangat tenang, tanpa jejak kecurigaan sama sekali.
Pamela pun tercengang. Dia kembali mengangkat kepalanya untuk menatap Ag
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda