Bab 29
Suara seorang pria yang renyah dan rendah begitu menyentak di tengah hingar bingar bar. Suara itu pun terdengar pelan di telinga Pamela.
Pamela baru memejamkan matanya sebentar, tetapi sudah ada orang yang berbicara dengannya.
Karena merasa terganggu, dia mengerutkan kening tidak senang dan membuka matanya. Dia melihat seorang pria berdiri di bawah gemerlap lampu-lampu yang indah, dengan senyuman dan alisnya yang terkembang indah.
Dia mengenakan celana panjang dan jas hitam, kemeja putih tanpa dasi. Dua kancing bagian atas kemejanya juga terbuka, menunjukkan sedikit tulang selangkanya.
Apa yang tersembunyi di balik kemejanya juga penuh dengan keanggunan.
Malaikat maut!
Tidak mendapatkan jawaban gadis di depannya, senyum di wajah pria itu makin dalam. Dia bertanya lagi dengan suara hangat, "Apa kamu sendirian?"
Pamela menjawab dengan suara malas, "Nggak."
Pria itu terkekeh dengan elegan, "Kalau begitu, apa kamu keberatan kalau aku duduk di sini?"
Meskipun lawan bicaranya sangat tampan,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda