Bab 279
Pamela mendecakkan bibirnya sambil berkata, "Ada kue kastanye yang kubuat di kulkas, biarkan Ervin bantu aku mengambil kue itu dan antar kemari. Sekarang aku ingin makan kue itu."
Agam menatapnya dengan dingin. "Ini saja?"
Pamela menganggukkan kepalanya. "Ya, nggak ada hal lain lagi."
Agam pun tak senang, tetapi menatap Pamela dengan penuh makna. "Pamela, kalau ada yang ingin kamu tanya padaku, sekarang kamu bisa tanya, aku akan memberitahumu."
"Nggak ada!"
Pamela menoleh untuk melihat langit di luar jendela sambil menguap dan berhenti menatap pria itu.
Tak ada yang ingin dia tanyakan, lagian dia bukan istri sahnya. Kalau dia banyak tanya, hanya akan membuat Agam merasa jengkel.
Agam menatap sikap Pamela yang acuh tak acuh dengan kesal.
Kalau bukan karena tangan Pamela yang bengkak, sekarang dia pasti akan mengangkatnya dan memukulnya!
Saking marahnya pada Pamela, Agam pun memijat dahinya dan menerima sikap Pamela.
Kemudian, pria itu menarik salah satu tangan Pamela yang diperban, lalu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda