Bab 273
Agam hanya mengulangi salah satu poin penting dari ucapannya dengan ketus, "Kamu nggak keberatan kalau aku membawanya keluar?"
Pamela mengangguk. "Ya, tentu saja!"
Wajah Agam tiba-tiba menjadi suram dan menggerakkan sudut bibirnya untuk membentuk sebuah seringaian yang menakutkan.
Pamela bersiap untuk pergi ke ruang tamu setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan.
Sebelum pergi, dia menepuk bahu Agam seperti seorang teman dekat, kemudian berkata dengan nada menggoda dan penuh perhatian, "Paman, apa kamu lelah karena semalam? Istirahatlah yang baik. Meskipun staminamu bagus, jangan terlalu memaksakan diri!"
Agam menyipitkan matanya. "Pamela, kamu pikir apa yang kulakukan semalam?"
Agam tahu persis apa yang telah dia lakukan.
Siapa yang berani mengatakan hal seperti itu padanya?
Pamela mengerucutkan bibirnya. "Paman, maksudku itu meski sekarang kamu masih muda dan kuat, kamu akan menua sebelum waktunya kalau melakukan aktivitas seksual secara berlebihan. Agar bisa hidup panjang umur d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda