Bab 2737
"Sangat berbahaya kalau kamu sendirian, lain kali usahakan hindari penyelidikan di luar seperti ini."
Dian tersenyum malu-malu. Dia tahu mereka mengkhawatirkannya, tapi dia merasa mampu melakukan hal yang sama seperti mereka dan tidak berniat mendengarkan mereka.
Setelah menghabiskan mi instannya, tubuh Dian terasa hangat. Dia bergabung dengan senior lain, kemudian bertanya, "Kak, aku pertama kali menjalankan tugas ini. Aku mau tanya, dari mana aku harus mulai menyelidikinya?"
Beberapa orang di antaranya agak terkejut, "Kamu baru pertama kali? Kenapa nggak ada senior yang menemanimu? Kamu dari media mana?"
"Um .... Iya, mereka nggak mau melanjutkan penyelidikan lagi, aku nggak mau menyerah, makanya aku datang sendirian."
Dian menjelaskan dengan ragu-ragu, mereka mengangguk paham.
"Waktu seumuran kamu, aku juga energik sepertimu."
"Masalah besar maupun kasus nggak adil pasti kuselidiki."
"Hufftt, semua sudah menjadi masa lalu. Walaupun rekanmu nggak mau ikut menderita, mereka juga nggak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda