Bab 2588
"Sebelum latihan, aku suruh beri tahu dia. Aku suruh dia tunggu aku di depan aula, lalu aku pergi tanya guru."
"Tapi begitu aku keluar, dia sudah hilang. Semua guru menungguku di dalam aula, aku ... aku nggak bisa tunda waktu teman yang lain dan guru-guru, lalu pergi begitu saja!"
Veren menangis sembari menjelaskan, "Kakak, aku nggak lari sembarangan. Di luar aula terlalu terik, jadi aku cari tempat untuk berteduh."
"Aku nggak lihat Kakak keluar. Kalau tahu aku bisa masuk, mana mungkin aku lari sembarangan?"
"Aku juga tahu nggak boleh pergi sembarangan di tempat asing. Ayah, aku benaran nggak sengaja!"
"Jangan marahi Kakak lagi, semua ini salahku. Aku nggak akan pergi ke sekolah Kakak lagi."
Viona menggigit bibir dan diam. Anton kehilangan akal sehatnya ketika melihat Veren menangis tersedu-sedu.
"Kamu terlalu ceroboh dan selalu merasa bisa melakukan semuanya dengan baik."
"Bagaimana nyatanya?"
"Kamu meninggalkan adikmu sendirian di tempat asing. Sekarang Veren sudah pulang, tapi kamu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda