Bab 2578
"Sekarang Veren sangat sensitif, kenapa Ayah menyakitinya?"
"Veren bukannya benar-benar merasa ini kesalahan Ayah, dia hanya sedih."
"Aku yang jadi kakak saja nggak marah. Ayah harusnya lebih toleran."
Anton melihat putri sulungnya yang dewasa dan pintar, lalu menepuk tangannya. "Semua ini salah Ayah. Ayah nggak didik adikmu dengan baik, malah membebanimu."
"Kali ini, keputusan Ayah sudah bulat, nggak usah bujuk lagi. Kita terlalu memanjakannya sehingga dia jadi semena-mena dan selalu bikin masalah."
"Kita harus biarkan dia merasakan kesusahan, biar tahu betapa bahagia hidupnya yang sebelumnya."
"Ayah nggak khawatir? Veren masih gadis, dia pasti akan cari temannya."
"Ayah juga bilang preman-preman itu nggak bisa dipercaya."
"Bagaimana kalau mereka bawa Veren ke tempat sembarangan?"
"Ayah nggak enak badan, istirahat di rumah saja. Aku akan ajak temanku cari Veren."
Apapun yang terjadi, Anton tetap mengkhawatirkan keselamatan putrinya. Setelah hening sejenak, Anton berkata, "Ajak teman y
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda