Bab 253
Mendengar ucapan keponakannya yang seakan-akan membaca isi hatinya, Agam berdeham dan berkata, "Kalau bahkan kamu pun bisa melihatnya dengan jelas, memangnya hal ini masih perlu diucapkan lagi?"
Adsila berkata dengan yakin, "Tentu saja! Wanita paling membenci hubungan yang nggak jelas! Kalau kamu nggak menjelaskan perasaanmu, tapi kamu bersikap sangat akrab dengannya, wanita itu akan merasa bahwa kamu menggodanya tanpa ingin bertanggung jawab, sehingga dia merasa bahwa dirinya nggak dihargai, jadi tentu saja dia marah!"
Agam terdiam sesaat, lalu bertanya, "Kalau dia sudah marah, apa yang harus kulakukan?"
Adsila tercengang untuk sejenak. Pamannya sedang menanyakannya cara menyelesaikan masalah ini?
Adsila tiba-tiba merasa sangat bangga karena ini pertama kalinya pamannya yang berkuasa ini menanyakan pendapatnya.
"Tentu saja harus minta maaf sebisanya! Cari waktu yang cocok untuk menyatakan perasaanmu padanya, biar dia tahu bahwa dia adalah orang yang dipilih, supaya dia merasa aman! Pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda