Bab 2529
Namun, bagaimanapun juga, hasil penyelamatan Anisa belum juga keluar, Johan masih menemaninya di rumah sakit. Bagaimana bisa kedua pemuda itu menunda apa yang harus mereka lakukan karena kesedihan.
Mereka harus memikul beban keluarga ini.
"Kamu cemas, kamu pikir aku nggak cemas?"
Mata Aylin juga memerah, dia tidak sanggup melanjutkan ucapannya. Dia takut satu kata lagi saja keluar dari mulutnya, tangisannya akan pecah.
Dia tidak sanggup mengingatnya. Kalau saja dia tidak minum segelas anggur terakhir itu, Anisa tidak akan naik ke atas untuk mengunjunginya. Apakah itu berarti semua ini tidak akan terjadi?
Tadinya, Anisa dan Tamara sedang mengobrol dengan gembira. Hari ini adalah hari ulang tahun Anisa, jarang ada begitu banyak teman lama yang berkumpul bersama.
Mereka mengadakan pesta ulang tahun ini dengan begitu meriah karena ingin Anisa bahagia, tapi malah berakhir seperti ini.
Jika tahu akan seperti ini, lebih baik mereka makan bersama sekeluarga dengan tenang saja.
Namun, sekarang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda