Bab 24
"Nggak tahu malu!"
Adsila mengangkat tangannya untuk menampar Leroy, tetapi Leroy lebih sigap dan menghentikannya.
Alih-alih marah, Leroy malah berkata sambil tersenyum, "Adsila, sebaiknya kamu patuh dan menikah denganku. Jangan memaksaku! Aku orang yang bisa melakukan apa pun ketika dipaksa!"
"Jangan harap! Aku nggak akan menikah dengan orang sepertimu meskipun harus mati!" Mata Adsila merah karena kebencian. Saat ini, dia benar-benar melihat sifat asli Leroy. Dia hanya merasa jijik dan ingin menghajarnya tanpa ampun.
Namun, pergelangan tangannya dicengkeram olehnya. Dia tidak bisa melepaskan cengkeraman itu.
Leroy mencibir dengan seringai mesum, "Apa kamu nggak takut foto bugilmu tersebar di media sosial? Kalau sampai itu terjadi ...."
Plak!
Tiba-tiba sebuah tamparan mendarat keras di wajah Leroy!
Tamparan ini membuat tubuh Leroy terpental dan menabrak dinding di koridor.
Pamela membersihkan debu di tangannya dengan jijik, lalu berucap, "Sampah!"
Adsila tertegun ketika melihat itu.
P
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda