Bab 236
Adsila menyilangkan lengannya dan tersenyum sambil berkata, "Memangnya aku bilang itu kamu? Aku nggak sebut nama, tapi kenapa kamu merasa tersinggung?"
Justin membelalakkan matanya dengan penuh amarah. "Kamu ...."
Melihat kedua orang ini hendak bertengkar lagi, Pamela berkata, "Sudahlah, kalian berdua makan saja, jangan bersuara. Nanti kalian tersedak."
Adsila mengangguk dengan patuh. Dia tidak lagi menghiraukan Justin. Sesuai ucapan bibinya, dia memakan sarapannya dengan patuh.
Justin menatap Pamela dan mendengus dengan kesal, lalu dia juga menundukkan kepalanya dan memakan telur mata sapi dalam diam.
Melihat adegan ini, kebencian meluap dalam hati Stevi.
Entah bagaimana caranya, Pamela sudah berhasil membutakan Agam. Pamela juga berhasil mengendalikan Adsila yang nakal. Sekarang, bahkan Justin juga mau mendengar ucapan Pamela?
Situasi seperti ini sangat berbahaya.
Pamela terlihat masih muda dan kekanak-kanakan, tetapi dia sebenarnya jauh lebih licik daripada yang Stevi bayangkan!
...
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda