Bab 182
Pamela mengambil tisu dari kotak tisu di atas meja dan mengelap tangannya dengan santai sambil berkata, "Setelah kalian berdua melakukan hal seperti itu, memangnya kalian nggak pantas dipukul?"
Jika bukan karena trik kedua orang yang tidak bermoral itu, semalam, Pamela tidak akan kehilangan kemurniannya sebagai seorang gadis!
Melihat sifat Pamela yang berubah sepenuhnya, Wulan menggertakkan giginya dan berkata, "Pamela, sudah kuduga, kamu biasanya hanya pura-pura patuh di hadapan ayahmu! Hari ini, karena ayahmu nggak di rumah, kamu nggak pura-pura lagi, ya?"
Pamela tersenyum sambil berkata, "Tante Wulan juga begitu, 'kan?! Bukankah sikapmu yang lembut dan patuh di hadapan Ayah juga hanya sandiwara? Apakah aku perlu mengatakan hal-hal yang kamu lakukan di belakang Ayah satu per satu?"
Ucapan Pamela tepat sasaran, sehingga Wulan makin marah. "Sialan! Aku nggak sepertimu! Memangnya wanita jalang yang nggak punya ibu sepertimu bisa dibandingkan denganku?" seru Wulan sambil menggertakkan gi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda