Bab 169
Mendengar suara langkah kaki pria itu yang mendekat, jantung Jovita mulai berdebar kencang. Akhirnya, pria yang dia inginkan, pria kaya yang akan menyokong sisa hidupnya akan segera datang dan menggendongnya!
Dia sudah berekspektasi tinggi. Namun, pria itu malah hanya melangkah melewati dirinya tanpa meliriknya sama sekali dan langsung berjalan ke arah pintu kamar ....
Ekspresi Jovita menjadi kaku. Dia mengulurkan tangannya dan berseru dengan manja, "Pak ... Pak Agam? Pak Agam, ke mana Anda pergi? Anda ke mana? Jangan pergi, Pak Agam. Saya kesakitan, tolong saya ...."
Pria itu sama sekali tidak peduli dan langsung pergi begitu saja.
Jovita berdiri dan ingin mengejar Agam, tetapi badannya tidak tertutup sehelai kain pun. Jika dia langsung pergi pakai baju pun dia sudah tidak sempat mengejar Agam ....
Ada apa ini? Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ibunya sudah menambahkan bubuk dari dua bahan masakan yang meningkatkan gairah itu ke dalam tiap makanan. Asalkan pria ini memakannya sedikit saja
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda