Bab 167
Jovita malah merasa agak gelisah. Dia berkata, "Ibu, aku sangat tertarik pada Pak Agam. Tapi, bagaimanapun, Pak Agam sudah menikah, jadi aku merasa agak ragu. Kalau ...."
Sebelum Jovita bisa menyelesaikan ucapannya, Wulan berkata, "Terus kenapa kalau dia sudah menikah? Dulu, Ibu menyingkirkan istri pertama ayahmu yang menyebalkan untuk mendapatkan posisi Ibu hari ini! Kalau istri pertama nggak bisa mengendalikan suaminya sendiri, itu kesalahan mereka sendiri. Semua orang bisa menduduki posisi mereka sendiri berdasarkan kemampuan mereka! Jovita, biar Ibu beri tahu kamu, bisa menjadi kekasih seorang pria dengan kedudukan seperti Tuan Agam jauh lebih terhormat daripada menjadi istri pria biasa! Terlebih lagi, hidup masih panjang. Ke depannya, kamu pasti punya kesempatan untuk menjadi istri sahnya!"
Jovita merasa bahwa ucapan ibunya sangat masuk akal. Namun, dia masih takut-takut. "Tapi, Agam sangat dingin, aku bahkan nggak berani mendekatinya ...."
"Dia adalah tuan muda dari keluarga kela
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda