Bab 154
Marlon menghela napas dengan tak berdaya, lalu menjawab, "Bos lompat keluar dari jendela kantor, lalu masuk ke kamar mandi melalui jendela. Inilah cara yang dia gunakan."
Ariel mengerutkan alisnya. "Ini di lantai 30!"
Marlon mengangkat bahunya sambil berkata, "Di ruang istirahat ada set panjat tebingku, jadi bos menggunakan alat itu! Selain itu, kamu juga tahu keterampilan bos gimana, jadi itu bukan kesulitan baginya!"
Ariel melepaskan kacamata berbingkai emasnya, lalu memijat alisnya. "Jadi, orang di dalam?"
"Orang di dalam adalah Sekretaris Zee, bos menyuruhnya mengganti pakaian, lalu duduk di sana dengan mengenakan masker anti racun dan pura-pura sibuk bekerja!"
"Bos memang pintar!"
Marlon menyipitkan mata sambil berpikir. "Ariel, kenapa Bos begitu menolak Agam tahu kalau dia adalah Moon?"
Ariel meliriknya, lalu memperingatinya, "Bos pasti ada alasannya sendiri, kita jangan asal tebak!"
Marlon memegang dagunya sambil berpikir. "Aku nggak percaya kalau Agam nggak suka pada Bos, aku h

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda