Bab 132
Setelah Pamela keluar, suasana ruang teh kembali ke semula.
Rudi merasa tidak senang karena perkataannya disela, bahkan tidak menganggap asisten kampungan itu sangat penting. Jadi, dia menoleh untuk terus memperkenalkan filmnya pada Pak Agam, Tuan Muda Derry dan Tuan Muda Eric.
Sementara Jovita mendekat dengan sikap memesona untuk menuangkan teh pada ketiga CEO, ketika mau menuangkan teh untuk Agam, dia pun sengaja mendekatinya ....
Pria itu tiba-tiba berdiri dengan dingin. "Maaf, aku pamit dulu."
...
Agam keluar dari ruang teh, lalu melihat sekeliling, hanya saja tak menemukan Pamela, jadi ekspresinya menjadi dingin.
Terdapat toilet untuk tamu VIP di depan ruang teh, tetapi kamar mandi itu boleh dimasuki pria dan wanita.
Tiba-tiba pintu dibuka sedikit celah, Pamela pun mengulurkan kepalanya dan berkata, "Paman, aku ada di sini!"
Selesai berbicara, dia langsung masuk ke dalam, tetapi tidak mengunci pintunya.
Agam menyipitkan mata untuk berjalan ke kamar mandi ....
Plak! Pintu kamar man
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda