Bab 79
Aku melangkah perlahan ke arah Nindi dan berusaha untuk tidak mengagetkannya. Aku juga mengulas senyum ramah, menunjukkan bahwa aku tidak berniat jahat.
Dengan lembut, aku menyapanya, "Halo, Nindi."
Gadis kecil itu menoleh dan memelototiku dengan waspada. Terdengar suara geraman rendah dari tenggorokannya.
Seperti binatang kecil yang terpojok dan merasa terancam, dia mencoba memperingatkanku.
Aku yakin Nindi bisa mengerti, jadi aku terus mendekat, mencoba menenangkannya. Lagi pula, dia seharusnya beristirahat di kamar.
Belum lagi, jika berjongkok di lorong seperti ini, dia mungkin akan mengganggu perawat yang lewat. Dia juga bisa jatuh sakit jika tidur di sini semalaman.
"Tante nggak bermaksud jahat. Apa Nindi sudah lupa sama Tante? Kita sudah pernah bertemu."
Ekspresinya yang waspada mulai sedikit melunak. Aku pun mencoba perlahan mengulurkan tangan ke arahnya.
"Apa ada yang sakit? Ayo, sini. Biar Tante lihat."
Karena dia tampak sudah tenang, aku memberanikan diri mendekatkan tangan.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda