Bab 77
"Mana mungkin cuma kebetulan? Kamu lagi ngikutin siapa?"
Mendengar pertanyaanku, Chelan tiba-tiba tertawa. "Mungkin aku diam-diam mengikutimu untuk melindungimu."
Aku mengerutkan kening. "Jangan bercanda, jawab yang serius."
Dia menahan senyum di wajahnya dan tampak sedikit serius. "Proyek ini sebenarnya bukan tugasku, tapi ada temanku yang meminta tolong untuk mencarikan adik perempuannya. Adik temanku itu hilang di Kota Alma tiga bulan lalu. Aku cuma ingin membantunya."
"Satu-satunya petunjukku adalah penginapan Fabian, nggak ada petunjuk lain," ujar Chelan sambil mengenang wajah temannya putus asa. "Temanku benar-benar kebingungan mencari adiknya."
"Jadi, kamu datang menyelidiki Fabian?"
"Iya. Semalam, aku dapat informasi kalau mereka akan bergerak, jadi aku diam-diam mengikuti mereka. Temanku sudah mencegat calon pembelinya."
Ternyata seperti itu kejadiannya ...
Aku sudah diincar oleh kelompok penculik.
Aku pun segera berkata, "Terima kasih."
Dia menyodorkan semangku sup daging di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda