Bab 4
Sebuah dering telepon tiba-tiba memecah keheningan di antara kami.
Chelan yang tadi berwajah muram segera mengubah ekspresinya begitu melihat siapa yang menelepon. Wajahnya yang tadinya penuh amarah perlahan berubah.
Natalia berujar, "Kak Chelan! Kak Chelan, kamu di mana? Kenapa saat aku bangun kamu nggak ada di sini? Aku takut sekali! Kak Chelan, cepat ke sini!"
Suara Natalia yang hampir histeris terdengar jelas di telingaku.
Chelan berujar, "Nata, jangan takut. Aku akan segera ke sana setelah urusanku selesai. Ibu ada di sampingmu, nggak akan ada masalah."
Meskipun Natalia panik, Chelan tetap menjawab dengan lembut.
Sikap sabar dan lembut yang selalu Chelan berikan pada Natalia, sangat kontras dengan perlakuannya terhadapku. Dia jarang bersikap begitu kepadaku.
Natalia membalas, "Nggak! Kak Chelan, aku takut! Cepat ke sini!"
Seruan Natalia terdengar makin histeris.
Dari kejauhan, terdengar suara teriakan ibu Chelan. Sepertinya Natalia mulai menyakiti dirinya sendiri.
Rasa tidak enak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda