Bab 55
Melihat Nenek Yayah, Naomi tersenyum manis, bertepuk tangan dan melangkah ke ambang pintu, "Nenek, bagaimana kondisi kakimu akhir-akhir ini? Apakah masih sakit saat hujan?"
"Semuanya baik-baik saja! Aku nggak perlu minum obat sekarang, terima kasih, Nak."
Nenek Yayah dengan baik hati mengundang Naomi duduk di dalam rumah, "Nenek ambil buah untuk kamu makan."
"Nenek, jangan sibuk." Naomi segera memapah Nenek Yayah duduk, "Nenek, aku ingin bantuan Nenek."
"Apakah kamu punya pakaian pria di rumah? Tadinya aku mengajak temanku ke sini untuk bertamasya dan mengambil foto, tapi temanku terjatuh ke dalam parit dan bajunya kotor semua. Aku nggak punya pilihan selain minta tolong Nenek."
Nenek Yayah memberikan perhatian khusus pada Naomi, "Apakah temanmu laki-laki atau perempuan?"
"Dia ... laki-laki."
Saat kesulitan mengucapkan kata laki-laki, Naomi pun linglung.
Dia tidak tahu apakah Jetro bajingan seperti sekarang ketika masih mahasiswa.
Ketika dia menghilangkan pikiran di benaknya, Nenek Yay
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda