Bab 46
Ketika ponsel bergetar, itu adalah saat di mana Karla tidur paling nyenyak. Suara itu terus berdering tanpa henti. Dengan mata setengah terpejam, dia meraba-raba ponsel dan mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?" jawabnya dengan suara serak.
Daniel di seberang sana berkata singkat, "Bangun, pergi ke bandara."
"Oh," jawabnya sambil setengah sadar.
Dia menarik napas panjang untuk menenangkan diri beberapa detik, lalu tiba-tiba matanya terbuka lebar. Seketika, berbagai potongan ingatan asing dan mengejutkan memenuhi pikirannya.
...
Tengah malam, pukul satu.
Di luar hotel.
Karla melilitkan mantel panjang di tubuhnya. Rambut panjangnya tergerai tanpa terlalu dirapikan, jatuh begitu saja di bahu.
Daniel tidak terlihat di luar. Dia seharusnya sudah masuk ke dalam mobil.
Pak Jakson menyambut dengan senyum ramah sambil membuka pintu mobil. "Bu Karla," sapanya.
Karla mengangguk singkat.
Namun, yang mengejutkan adalah kali ini dia tidak duduk di kursi belakang seperti biasanya. Sebaliknya, dia lan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda