Akhirnya dia baru mencerna kabar ini, dan Arianne merasa semakin gugup sekarang dibanding di telepon tadi. Dia pun menuju ke lantai bawah.
“Mama Mary, tolong bersihkan rumah ini dengan sangat bersih…”
Mary tekejut karena Arianne biasanya tidak memperdulikan hal itu.
“Ada apa Ari?”
Arianne tidak bisa menunjukan dengan pasti apakah dia merasa senang atau takut. “Dia…. akan pulang.”
Mary terkejut beberapa saat, sebelum menyadari siapa yang Arianne maksud. Dengan mata yang berseri-seri dia menjawab. “Benarkah? Tuan akan kembali? Itu luar biasa. Kalian sudah lama tidak bertemu sejak kalian menikah tiga tahun lalu. Ini benar-benar kabar baik kalau dia kembali. Aku akan membersihkan seluruh sudut rumah jadi jangan khawatir.”
Arianne kembali ke kamarnya dan membereskan kertas-kertas sketsa yang berserakan di lantai. Dia bekerja untuk sebuah perusahaan desain fashion dan baru saja melewati masa training. Dia biasanya sibuk maka kamarnya selalu berantakan. Mary tidak berani membereskan ka