Bab 84
Saat dia melihat Felipe berdiri dengan Madeline, tatapan dingin seketika muncul di mata Jeremy.
Pria itu mengangkat kepalanya untuk melihat sekilas dan Madeline bisa merasakan jantungnya melewatkan satu detakan.
Meskipun Jeremy bukan lagi pria yang ia pedulikan, tubuhnya masih mengirim sinyal kepadanya kalau ia masih tetap tidak bisa melarikan diri dari bayangan Jeremy.
“Jeremy?” Felipe keluar dari lift dengan terkejut. “Apa kau di sini untuk menjemput Maddie?”
“Bukan urusanmu.” Nada bicara Jeremy dingin. Tatapan matanya mendarat di wajah Madeline. “Kenapa kau tidak mengangkat panggilan teleponku?”
“Oh, jadi kau yang baru saja menelpon Maddie?” Felipe berkata diikuti sebuah tawa. “Maddie bercanda kalau tadi itu adalah panggilan telepon dari penipu dan langsung menutupnya. Kalian berdua bertengkar?”
Setelah Felipe berkata seperti itu, Madeline melihat wajah Jeremy menggelap.
Pria itu menatapnya. “Apa lagi yang kau tunggu? Ayo pergi.”
Jeremy memberi perintah dan mencengkeram tangan Madel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda