Bab 2009
Madeline sangat tenang saat berbicara, tetapi aura yang dipancarkan matanya sangat mendominasi.
Hannah sedikit tercengang melihat ekspresi dingin di wajah Madeline. Dia mengatupkan bibirnya, tetapi tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Sejak interaksi pertamanya dengan Madeline, dia merasa bahwa Madeline adalah nyonya muda dari keluarga kaya yang halus dan lembut. Madeline tampak kalem dan tenang dalam situasi apa pun. Namun, malam ini Madeline sangat berbeda.
Mata dan temperamennya tampak luar biasa keras.
Hannah harus mengakui kalau dia takut dengan aura ini.
"Apa kau tahu apa yang tadi kau katakan di depan klien?" Madeline bertanya dengan dingin.
Hannah, tercengang mendengarnya, lalu dengan cepat mengingat bagaimana dia memperkenalkan dirinya kepada klien bernama Mr. Sutton itu.
Dia tadi mengatakan bahwa dia adalah orang dekat Jeremy.
Terlepas dari kegelisahaan, Hannah, yang masih tidak senang dengan sikap Madeline, mencibir dengan arogan dan menghina.
"Apa yang aku bilang? Apa aku sa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda