Bab 1938
Tubuh kokoh pengawal itu jatuh terjerembab di atas rumput dengan bunyi gedebuk keras.
“Aduh!” Pengawal itu menjerit kesakitan.
Jeremy memandang rendah pria itu dengan tatapan merendahkan seperti raja, lalu berbalik dan menatap pengawal yang masih tersisa.
Namun, pengawal-pengawal itu sangat takut pada Jeremy.
Yakin bahwa Jeremy tidak bisa dikalahkan dengan keterampilan mereka sendiri, mereka memutuskan kalau mereka harus bermain kotor kali ini.
Pengawal yang tadi dibanting Jeremy ke tanah menatap sosok punggung Jeremy yang acuh tak acuh dan diam-diam mengeluarkan pistol dari saku bagian dalam jasnya.
Dia mengarahkan pistolnya ke betis Jeremy dan menarik pelatuknya ketika Jeremy lengah.
Akan tetapi, keterampilan pengamatan Jeremy sangat tajam sehingga ketika pengawal menarik pelatuk, dia dengan cekatan menghindari peluru yang melesat, cepat dan fleksibel.
Peluru itu terbang melewati Jeremy dan pada detik berikutnya, menembus betis pengawal lain yang berdiri di depan Jeremy.
“Aduh!”
Peng
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda