Bab 1737
Shirley mencengkeram wajahnya dan berlari ke depan tanpa mempedulikan ke mana dia pergi, menantang dinginnya angin dan salju yang menggigit.
Darah yang merembes melalui celah-celah jarinya jatuh di atas salju putih setetes demi setetes, dan bunga-bunga indah berwarna merah tampak bermekaran di salju dalam sepersekian detik kemudian.
Shirley tak tahu sudah berapa lama dia berlari, juga tak tahu ke mana dia pergi. Kesadarannya makin kabur. Ketika dia hampir pingsan, dia bergegas berlari ke jalan.
Sebuah taksi tak bisa berhenti tepat waktu dan langsung menabrak Shirley yang sedang berlari dengan membabi buta.
Sopir taksi langsung menginjak rem dan sangat takut dengan kejadian mendadak ini sehingga dia memegang kemudi tanpa bergerak sedikit pun.
"Ini bukan salahku. Dia berlari ke tengah jalan. Ini bukan salahku."
Sopir terus menekankan kata-katanya.
Ketika Adam dan Cathy melihat ini dari kursi belakang, mereka berdua membuka pintu dan keluar secara bersamaan.
Sebagai seorang dokter, Adam t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda