Bab 719
Mata dan wajah Dixon dipenuhi ketidakpercayaan. Seolah-olah aku hanyalah ilusi di depannya, mimpi yang bisa hilang kapan saja!
Aku berkata dengan tegas, “Ya. Aku Carol."
Ekspresi Dixon tiba-tiba menjadi sangat bahagia, dan dia terus tersenyum seperti anak kecil. Dia tersenyum begitu banyak sehingga mempengaruhi luka di wajahnya, tapi dia tidak pernah merasakan sakit sama sekali. Dia hanya menatapku dengan tatapan konyol!
Aku mengerti bahwa dia merindukanku.
Dia sangat merindukanku, dia hanya menyisakan aku dalam hidupnya. Dia merindukanku. Dia merindukanku kembali padanya, dia berharap aku bisa tinggal di sisinya, sepanjang hari sepanjang malam, tapi aku sudah berpisah darinya.
Meski begitu, hatinya penuh dengan harapan dan tekad. Dia mengira aku masih istrinya. Dia mengira aku selalu menjadi miliknya!
Dixon terus tersenyum berseri-seri, “Semua orang bilang kamu bukan istriku, tapi aku tidak mengerti apa yang mereka maksud. Aku hanya tahu bahwa kamu adalah istriku! Carol, kamu akan men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda