Bab 42 Hanya Aku yang Boleh Ada di Hatimu
"Yang benar?" Calvin mengangkat alis, senyuman tipis menghiasi wajahnya.
Renata mau bercerai darinya dan mencari pria penghibur. 'Pikiran wanita ini benar-benar nggak terduga,' pikirnya, merasa geli.
Karena pengaruh alkohol, Renata sama sekali tidak mengenali pria di depannya. Melihat Calvin tampak serius menunggu jawabannya, Renata pun mengangguk berkali-kali.
"Kalau nggak …" Renata tiba-tiba menyandarkan tubuhnya ke Calvin, lalu mendekat ke telinganya dan berbisik, "Dia akan membuatmu nggak bisa makan atau jalan-jalan lagi!"
Kalimat terakhir diucapkan dengan nada dramatis dan penuh penekanan hingga Calvin harus menahan tawa.
Ekspresi Renata dipenuhi keseriusan, seolah-olah baru saja membongkar rahasia terbesar di dunia.
Kehangatan tubuh yang menempel pada tubuh Calvin serta embusan napas yang membelai wajah sekaligus daun telinganya, membuat pria itu terdiam sejenak.
Calvin menunduk, menatap bibir Renata yang merah dan agak terbuka, mengeluarkan kalimat yang terdengar makin menggoda.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda