Bab 415
Dia tidak menyangka Valencia bisa segarang itu.
Miko kira, dia hanya seorang gadis manja.
Saat dia tersadar, Valencia sudah membalikkan badan dan pergi.
Clarissa jelas tidak terima. Dengan marah, dia berniat mengejar dan melabrak Valencia. Namun, Miko buru-buru menahannya. "Sudah, jangan ribut di sini. Ini depan gedung pengadilan!"
Clarissa menangis sambil meronta. "Miko, dasar laki-laki nggak berguna! Istrimu ditampar kamu malah diam saja. Pergi! Jangan sentuh aku!"
Miko menghela napas, jelas merasa kesal. "Sudah, jangan berisik! Ikut aku pulang."
"Ada apa?" tanya Miguel yang baru saja keluar dari toilet, kebingungan. "Bu, pipimu kenapa?"
"Valencia sialan itu menamparku!"
Dengan wajah muram, Miko berkata, "Miguel, ajak ibumu pergi. Jangan bikin malu di sini."
Miguel mengerutkan kening dan bertanya, "Memangnya ada apa, Ayah?"
"Ibumu cari masalah lagi, jadi dia ditampar Bu Valencia," jawab Miko dengan ekspresi masam. "Tadi, ibumu tiba-tiba datang mau menampar Bu Valencia, tapi malah dia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda