Bab 403
Mendengar itu, William pun berkata, "Ya sudah, kalau begitu Ayah tunggu di rumah."
"Ya, Ayah."
Begitu panggilan berakhir, Valencia langsung menghela napas lega.
Nyaris saja.
Barusan dia hampir tidak bisa menolak.
Lorenzo benar-benar pandai merayu.
Tatapan pria itu masih tertuju penuh minat ke arah Valencia. Sambil tersenyum, dia menggoda, "Valen sudah besar, tapi masih suka diatur sama orang tua, ya? Baru jam tujuh sudah disuruh pulang makan."
Valencia tidak menghiraukan gurauannya dan berkata dengan ekspresi serius, "Aku pulang dulu. Jangan lupa suruh orang mengirimkan materi kasusnya ke firma hukumku besok."
Pria itu tidak langsung menjawab. Dia hanya diam dan menatap Valencia lekat-lekat dengan ekspresi datar.
Valencia berdiri dan berjalan ke luar.
Lorenzo menatap punggungnya yang perlahan menjauh.
Ruangan yang luas itu kini terasa dingin dan kosong.
Keesokan paginya, Valencia berangkat kerja ke firma hukumnya.
Begitu masuk kantor, dia langsung melihat lima kardus yang ditumpuk di l

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda