Bab 321
Nenek Louis benar-benar menganggap serius perkataan tadi dan tertawa hingga mulutnya tidak bisa tertutup. "Kalau gitu sudah disepakati, ya. Lain kali kita bertemu lagi. Kami pamit dulu, sampai jumpa."
Valencia tersenyum sambil melambaikan tangan. "Sampai jumpa."
Setelah rombongan Louis pergi menjauh, barulah Valencia menoleh ke sahabatnya, Emberly, yang berdiri di sampingnya.
Dia melipat kedua tangannya dan menatap Emberly dengan penuh kecurigaan. "Ayo ceritakan, apa yang terjadi antara kalian berdua?"
Emberly menelan ludah, wajahnya memerah, dan bibirnya bergetar seakan ragu-ragu. "Valen, aku ... "
"Susah dijelaskan, ya?" Valencia langsung menatap Kelvin dengan tatapan tajam. "Kak Kelvin, Kakak yang jelasin."
"Valen, jangan melihatku seperti itu." Kelvin mengusap ujung hidungnya. "Tatapanmu agak menakutkan."
Valencia berkata, "Di sini bukan tempat yang pas buat ngobrol. Kita cari tempat lain."
Kelvin tersenyum canggung dan berkata, "Kebetulan aku dan Emberly mau makan malam, sudah pes

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda