Bab 103
Setelah menghabiskan sebatang rokok, rasa gelisah di hati Miguel bukannya berkurang, malah makin menjadi-jadi.
Dia berkendara kembali ke hotel.
Setelah membuka pintu kamar hotel, dia dengan gusar menarik dasinya, melepas jasnya, dan menggantungnya di balik pintu. Begitu mengangkat pandangan, dia tiba-tiba tertegun.
Di tempat tidur besar di tengah ruangan.
Molly mengenakan rok suspender renda hitam dan berbaring di tempat tidur dengan menggoda.
"Miguel, kamu sudah balik." Tatapan mata Molly tajam dan suaranya menggoda.
Adegan ini sangat menggoda, Miguel merasa darahnya mengalir deras ke seluruh tubuhnya dan otaknya meledak.
Dia sudah mulai merasakan sesuatu, tetapi tetap berusaha menahannya. Dengan ekspresi tidak senang, dia bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"
Mata Molly menawan bagaikan sutra, "Menunggumu."
"Keluar!" Miguel mengerutkan kening sambil berbicara dengan nada dingin.
"Nggak mau." Suara Molly sangat menawan.
Dia turun dari tempat tidur, berjalan mendekati lelaki itu d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda