Bab 78
Mendengar hal tersebut, rasa bersalah di wajah Sally semakin bertambah, matanya menjadi basah dan air mata tanpa sadar jatuh dari pipinya.
"Maafkan aku Sion, maafkan aku!" Aku hanya mengambil beberapa proyek dari perusahaan Paman Santo. Aku benar-benar tak menyangka dia akan melompat dari gedung."
Tapi, permintaan maafnya sudah terlambat bagiku.
Aku bahkan tidak memandangnya, nada suaraku penuh keterasingan, "Sally, tak peduli kamu bersungguh-sungguh atau nggak, ayahku meninggal karena kamu!"
"Pergilah, kita hanya akan menjadi orang asing mulai sekarang."
"Sion ...." Wanita itu menatapku dengan mata merah, mengerucutkan bibirnya dan akhirnya menggertakkan gigi lalu berbalik untuk pergi.
Saat punggungnya berangsur-angsur menghilang, Manny membantuku berjalan ke luar pabrik, "Sion, lukamu sangat parah. Kamu tinggal saja di rumahku dulu. Tante ada di rumah sakit sekarang, nggak ada orang yang bisa merawatmu."
Aku hendak menolak, tapi wanita itu mengulurkan tangan dan menutup bibirku denga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda