Bab 39

Bagi mereka, aku hanyalah badut. Aku menekan rasa sakit di hatiku dan tersenyum sinis. "Sally, aku nggak menjiplak, aku nggak akan meminta maaf, apalagi memohon pada orang sepertimu yang nggak bisa membedakan benar dan salah!" Di panggilan telepon, nada suara Sally jelas terlihat marah, "Sion, setelah bertahun-tahun, kamu benar-benar tak berubah sama sekali, kamu masih menolak mengakui kejahatanmu!" Menyalahkan aku secara paksa adalah taktik yang biasa dia lakukan. Hatiku sudah lama mati rasa, "Ada banyak cara kalau kamu ingin menuduhku, Sally, kamu dan aku tahu jelas apakah aku menjiplak atau nggak." Mendengar hal itu, wanita itu mencibir dan mengejek tanpa ampun, "Sion, terkadang aku sangat mengagumi kemampuan aktingmu. Kalau aku tak tahu orang seperti apa kamu, aku hampir mempercayai kebohonganmu!" Aku ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi suara wanita yang familier terdengar dari belakangku, menyela pembicaraan antara aku dan Sally. "Sion, ada kabar dari kantor polisi!" Manny melangk