Bab 86
Bagi Gea, sekalipun cacat, dia tetaplah yang terbaik.
Sony bergerak sedikit, lalu menoleh ke arah Bobby, darah di sudut bibirnya mengalir lebih deras, "Silvia sudah menyelamatkan hidupku, dia banyak menderita demi aku, itu sebabnya aku mencintainya. Aku memang mendekati Gea, tapi Cuma buat memanfaatkannya."
Bobby tertawa sinis, "terus ngapain kamu ke sini?"
Darah yang mengalir dari sudut bibirnya, menetes ke dagu, dan menodai kemeja putihnya. Sony terlihat sangat menyedihkan, tubuhnya diselimuti kesedihan yang mendalam hingga bergetar. "Benar, ngapain aku ke sini? Apa yang aku takuti?"
Sejak Sony membatalkan pernikahannya, Bobby telah menunggu momen ini. Akhirnya, dia bisa melihat keadaan Sony yang terpuruk dan terhina ini.
Namun, apa yang bisa dia lakukan? Bergembira melihat penderitaannya?
Sejatinya dia juga sosok yang malang, bahkan lebih menyedihkan dibandingkan Sony.
Melihat Sony seperti ini, Bobby tidak bisa melanjutkan perbuatannya. Dia hanya bisa melampiaskan amarahnya yang ter
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda