Bab 37
"Kak Sony, tolong bawa aku pergi, tolong..."
Silvia menangis dengan putus asa. Tubuhnya yang lemah gemetar hebat.
"Silvia, lihat aku!"
Sony memegang wajah Silvia, memaksanya menatap dirinya,"Selama aku di sini, nggak ada yang bakal nyakitin kamu. Kalau kamu nggak suka tempat ini, kita hancurin aja."
Sony mengayunkan tangannya dengan penuh tenaga sambil berteriak, "Hancurkan!"
Sony masih menahan wajah Silvia, membuatnya menyaksikan rumah di depannya hancur dalam hitungan detik karena hantaman alat berat.
Bangunan kecil di sampingnya pun ikut roboh dan hancur
Melihat itu, Silvia akhirnya menangis terisak.
Hari-hari kelam itu sudah berakhir dan Silvia tidak ingin kembali. Dia tidak ingin lagi merasakan bagaimana dirinya diperlakukan semena-mena oleh orang lain.
"Nangis aja, nggak apa-apa. Nangis bisa bantu kamu lupain semuanya."
Sony memeluk Silvia dengan erat dan berbisik, "Silvia, setelah kita balik ke Hatari, ayo kita nikah!"
Silvia gemetar dan menatap Sony dengan tidak percaya."Benara
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda