Bab 30
Suara dingin terdengar dari atas kepala Gea.
Cio menggigit bibirnya, berusaha berdiri meski tubuhnya gemetar hebat. Dia melompat dari balkon dan darah segar mengalir dari mulutnya.
Gea menatap sosok pria yang berdiri di depannya. Bagi Gea, kehadiran Steven saat itu bak pangeran yang turun dari langit
Dia sangat berterima kasih, "Steven, terima kasih."
Jika bukan karena Steven yang datang tepat waktu, mungkin dia sudah…
Membayangkan wajah pria itu membuat Gea mual. Baginya, lebih baik mengakhiri hidup daripada harus berhubungan dengan pria itu.
Steven berbalik, tubuhnya yang tinggi seolah menutupi Gea, membuat gadis itu merasa kecil, dia merasa takut.
Gea tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, namun tubuhnya terasa kaku. "Kamu! Kamu sejak kapan di sini?" tanyanya dengan terkejut.
Dia benar-benar tidak menyangka Steven akan datang.
Saat dia menelepon minta bantuan Steven, dia malah memutus panggilannya.
Apakah Lukman yang memberitahunya? Kalau begitu, Steven datang tepat waktu!
Suara
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda