Bab 43 Tetangga Kaget Melihat Nenek Rosnah
Zayn mendengar suara, jadi dia menoleh ke arah Emma.
Emma tersenyum dan berkata dengan lembut, "Zayn, kamu nggak boleh terus mengganggu tidurku."
Akan tetapi, Zayn dan para penonton bisa merasakan kekesalan dan kebencian Emma.
Zayn menatap Emma. Bagaimana bisa dikatakan Zayn terus mengganggunya? Bukankah ini baru ketiga kalinya?
Walaupun Zayn merasa kesal, dia tetap tersenyum dengan segan. "Maaf, Kak Emma. Aku ingin berbicara dengan Diana."
"Dia nggak ingin berbicara denganmu, jadi ngapain kamu terus mengetuk pintu?! Kamu hanya mengganggu waktu istirahat orang! Aku sangat lelah setelah mengambil kacang kenari seharian. Kamu nggak mungkin nggak membiarkanku tidur, 'kan?" kata Emma dengan kasar.
Zayn terdiam.
"Maaf," ucap Zayn.
Walaupun Zayn merasa marah, Emma adalah seniornya. Dia tidak bisa melawan. Jadi, dia langsung pergi.
Pada saat ini, seharusnya Diana pulang ke Kota Linden untuk melihat neneknya.
Setelah acara ini selesai, Emma akan pergi mengunjungi neneknya Diana.
...
Jam tiga s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda