Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 2 Akhirnya Menyadari Diana Menghilang

"Tunggu, di mana Diana? Apa dia nggak keluar?" tanya Inez kepada dua putranya. "Ka ... Kami juga nggak tahu. Tadi kami hanya menarik Ibu dan Hazel. Kami nggak memperhatikannya!" jawab Zayn Wistoria, si anak keempat, dengan wajah tak bersalah. Di samping, mata Hazel berkilau. Lalu, dia terlihat sedikit cemas dan ingin berjalan kembali. "Aku akan pergi melihatnya!" "Nggak boleh! Itu terlalu berbahaya!" Inez dan kedua putranya segera menghentikan Hazel. Pada saat yang sama .... Duar! Mobil mereka dan dua mobil lainnya meledak bersama. Dari jarak sini, mereka bahkan dapat merasakan getaran dari ledakan itu. Telinga mereka juga menjadi tuli sesaat. "Aaa!" Hazel terkejut dan berteriak. "Hazel! Jangan takut!" Inez dan kedua putranya tanpa sadar menenangkan Hazel. Beberapa detik kemudian, ekspresi ketiga orang itu berubah. Mereka semua melihat ke arah ledakan .... Diana .... Tidak mungkin masih ada di dalam, 'kan? Kenapa dia tidak keluar? Atau apakah dia sudah berlari ke depan? Apa dia berlari ke arah yang berbeda dari mereka? "Ponselku berada di dalam tas, tapi aku nggak mengambilnya. Kalian coba meneleponnya," kata Inez kepada kedua putranya. "Aku akan meneleponnya." Zayn segera mengeluarkan ponsel untuk menelepon Diana. Beberapa detik kemudian, dia menggelengkan kepalanya dan berkata pada ibunya, "Teleponnya nggak bisa masuk." "Jadi, apa dia ada keluar dari mobil atau nggak? Seharusnya ada, 'kan? Menurutku, dia nggak sebodoh itu sehingga dia nggak bisa melarikan diri. Kalau dia berhasil keluar, kenapa dia nggak mengikuti kita? Ke mana dia pergi sendirian? Kenapa anak itu membuat orang mengkhawatirkannya?!" omel Inez dengan gelisah. "Aku akan pergi melihatnya," kata Zayn. Kemudian, dia ingin pergi. "Jangan!" Inez menarik putranya. Meskipun dia khawatir, dia tidak bisa membiarkan putranya mengambil risiko. "Dia pasti lari ke tempat lain," ujar Inez dengan tegas. ... Kira-kira sepuluh menit kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba. Inez berteriak, "Tolong cepat sedikit. Bisakah kalian membantuku lihat apa masih ada orang di dalam mobil?" Selama mereka memastikan tidak ada orang di dalam mobil, itu berarti Diana telah berlari ke tempat lain. Petugas pemadam kebakaran melihat mobil yang sudah terbakar habis di depannya itu. Dia berpikir kalau di dalam masih ada orang, orangnya mungkin sudah lama mati. "Bu, kamu dan Hazel tunggu di sini. Aku dan Zayn akan pergi melihat." Caleb Wistoria menenangkan ibunya sebentar, kemudian dia bersama adiknya mengejar mobil pemadam kebakaran. Mobil sudah terbakar cukup lama, jadi dari tadi apinya sudah mengecil. Petugas pemadam kebakaran pun dapat memadamkan api dengan sangat mudah. "Pak, tolong bantu aku buka pintu mobil belakang," kata Caleb sambil menunjuk. Petugas pemadam kebakaran melihatnya sebentar, lalu dia berkata pada teman kerjanya, "Pintu mobilnya sudah berubah bentuk. Kami memerlukan alat untuk membukanya." Petugas pemadam kebakaran lainnya mengambil linggis, kemudian mencongkel pintu hingga terbuka. Tidak ada seorang pun di kursi belakang kecuali rangka besi hitam terbakar. Saat Caleb dan Zayn melihat itu, mereka langsung menghela napas lega dan perasaan mereka menjadi tenang. "Seharusnya dia telah lari ke depan," kata Zayn sambil menunjuk. "Kenapa Diana nggak mengikuti kita?! Dia membuat Ibu dan kita takut saja," kata Caleb dengan kesal. "Nanti kita bisa menegurnya." Zayn mengangguk. "Zayn, kamu beri tahu Ibu dulu. Aku akan mencari Diana di sana," ujar Caleb. "Baik." Zayn mengangguk, lalu dia pergi. Sementara Caleb berjalan ke depan dengan cepat. Dia sudah berjalan sekitar sepuluh menit lebih. Lalu, dia melihat pengemudi truk dan pengemudi mobil di depan. Pengemudi truk adalah dua pria besar berusia empat puluhan, sedangkan pengemudi mobil adalah pasangan muda. Kedua pengemudi truk itu sedang duduk di pinggir jalan. Ada darah kering di kening mereka. Mereka sedang memegang dada dengan ekspresi kesakitan. Jelas kalau mereka telah terluka. Caleb melihat ke kiri dan kanan, tapi dia tidak melihat Diana. Dia merasa ini sedikit aneh, jadi dia bertanya, "Permisi, apa kalian ada melihat seorang gadis berusia 16 tahun? Dia dari mobil kami. Dia sudah pergi ke mana, ya?"

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.